Minggu, 14 Oktober 2012

Pengurus KOHATI Adab Periode 2012-2013 Dikukuhkan

Prosesi pengambilan sumpah pengurus KOHATI Adab 2012-2013

Firda Zakiyatur Rofiah
Kader HMI Adab
 
Kemarin, Sabtu tanggal 19 Dzulqo’dah 1433 H atau 13 Oktober 2012 M, kepengurusan Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Surabaya Komisariat Adab Sunan Ampel Periode 2012-2013 dilantik. Nama acara tersebut yakni “Pelantikan Pengurus Korps HMI-wati (KOHATI) dan Stadium General KOHATI Cabang Surabaya Komisariat Adab Sunan Ampel Periode 2012-2013” bertema Menumbuhkan Passion Perempaun terhadap Kreativitas Mahasiswa, bertempat di Aula Korkom Sunan Ampel, Jln. Jemur Wonosari Gg. Lebar No 07 Wonocolo Surabaya. 

Pelaksanaan pelantikan atau pengukuhan yang dimulai jam 08.30 tersebut berjalan tertib dan lancar, dengan dihadiri kurang lebih 35 orang, termasuk undangan dan para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Adab Sunan Ampel sendiri.

Lebih jelas, mereka yang hadir adalah Yunda Juwita Hayyuning (Mantan pengurus KOHATI Pengurus Besar HMI) yang sekaligus didapuk sebagai pembicara pada stadium general, Yunda Fitriyah (Ketua KOHATI Adab demisioner), Yunda Yayuk (Ketua Umum KOHATI Cabang Surabaya), Kanda Haukil (Ketua Umum HMI Komisariat Adab Sunan Ampel) dan Sekretaris Umum Kanda Raden Suparman, para tamu undangan dari KOHATI Komisariat Ushuludin dan Komisariat Syari’ah Sunan Ampel, serta para kader HMI Komisariat Adab sendiri.

Sejatinya acara pelantikan tersebut sudah direncanakan jauh sebelumnya, yakni sejak pelantikan pengurus HMI periode 2012-2013 dilaksanakan. Namun, karena beberapa alasan teknis, acara tersebut sempat tertunda beberapa kali.

Acara yang dipandu oleh Frida Zakiyatur Rofiah tersebut dibuka dengan pembacaan ummu al-Qur’an atau surat Al-Fatihah, yang kemudian disusul dengan susunan acara yang kedua yakni, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Choridatus Syafa’ah. Sebagaimana maklum, untuk acara-acara ke-HMI-an seperti ini, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI, dan yang bertindak sebagai dirjen adalah saudari Nur Hayati.

Pose pengurus KOHATI bersama narasumber dan Ketua KOHATI Cabang Surabaya
Susunan acara selanjutnya, dan ini yang menjadi inti dari acara tersebut, yakni pembacaan Surat Keputusan (SK) Pengurus KOHATI Periode 2012-2013 oleh sekretaris Umum, yang dilangsungkan dengan pengambilan sumpah pengurus KOHATI oleh Ketua Umum HMI Komisariat Adab. Setelah itu, acara serah terima jabatan dari ketua demisioner ke ketua terpilih. Ucapan selamat pun datang dari banyak pihak, dari para tamu undangan dan segenap kader HMI Adab.

Setelah pembacaan SK dan serah terima jabatan, berkenan memberikan sambutan pertamakali adalah ketua panitia pelaksana, Siti Fathiya Rosyidah. Disusul sambutan kedua oleh Ketua KOHATI demisioner, Yunda Fitriyah. Dalam sambutannya, ia begitu berharap bahwa KOHATI Adab ke depan terus eksis dan tidak pernah redup. Sebab, menurutnya, KOHATI Adab dibangun dengan susah payah. “Jika kalian tidak semangat dan tidak maksimal, lalu KOHATI Adab meredup, maka yang sedih adalah senior-seniornya”, imbuhnya.

Berbicara pada sambutan ketiga sebagai Ketua KOHATI terpilih, Zahrotul Maujudatul Mufidah menyampaikan sambutannya dengan berapi-api. Tampak ada secercah semangat baru yang diusung untuk terus menjaga eksistensi KOHATI Adab kedepan.

Acara sambutan-sambutan ditutup oleh sambutan Ketua Umum HMI Komisariat Adab, Kanda Haukil. Ada beberapa poin yang disampaikan. Pertama, KOHATI Adab harus terus menumbuhkan, memupuk, dan memperkuat sense of belonging (rasa memiliki) di antara pengurus. Kedua, KOHATI Adab harus benar-benar menjadi organisasi yang professional. Ketiga, tak usah muluk-muluk dalam membuat program kerja, yang terpenting adalah program kerja itu terlaksana dan menyentuh kader. Kanda Haukil mengatakan, “KOHATI Adab jangan jadi gadis yang sok cantik, tapi jadilah gadis yang benar-benar cantik. Tak usah lah bersolek dengan program kerja yang muluk. Program kerja boleh sederhana, asal bisa terlaksana dan berarti bagi kader”.

Acara pelantikan tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Yunda Nihayatul Azizah. Para hadirin tampak berdoa dengan khidmad. Setalah penutupan dengan pembacaan doa tersebut, acara dilanjut dengan Stadium General, yang ditandai dengan penyerahan ‘tugas’ dari pemandu acara ke moderator.

Pada Stadium General tersebut, bertindak sebagai moderator adalah Yunda Fitriyah, dengan pembicara Yunda Juwita Hayyuning. Stadium General ini, dimulai dengan sambutan oleh ketua Umum KOHATI Cabang Surabaya, Yunda Yayuk. Ia banyak berbicara persinggungan KOHATI dengan HMI, keterkaitan KOHATI dengan bidang Pemberdayaan Perempuan (PP). Bahwa KOHATI harus lebih mandiri dengan program-programnya sendiri sebagai organisasi dalam platform gerakan.

Setelah sambutan Ketua KOHATI Cabang Surabaya tersebut, Pembicara yaitu Yunda Juwita mulai menyampaikan gagasannya. Di awal-awal, menyampaikan kerinduannya pada acara-acara diskusi di HMI, dan beliau merasa senang sekali masih berkesempatan berdiskusi dengan kader-kader HMI, dalam hal ini kader KOHATI Adab Sunan Ampel. Ia banyak menceritakan pengalaman-pengalamannya ber-HMI yang sungguh berpengaruh dalam hidupnya. “Bagi saya, ber-HMI adalah adalah masa yang mengubah kehdupan saya setelahnya”, tuturnya.

Selanjutnya, pembicaraan mengarah pada penindasan terhadap kaum perempuan terutama di daerah-daerah terpencil. Pembicaraan terus mengalir hingga pada masalah dan tantangan KOHATI saat ini. Yunda Juwita berbicara dilengkapi dengan data-data dan pengalamannya sebagai aktivis yang pernah duduk di kepengurusan KOHATI PB HMI.

Pose bersama, dari kiri: Abdurrahman (Kabid PPPA), Fitriyah (Ketua KOHATI Demisioner), Yunda Juwita Hayyuning (Narasumber), Yunda Yayuk (Ketua KOHATI Cabang), dan Haukil (Ketua Umum HMI Adab)
Pada sesi tanya-jawab, para hadirin tampak antusias mengikuti jalannya diskusi, melontarkan banyak pertanyaan dan pernyataan, curhat dan berbagi pengalaman. Forum pun berjalan harmonis dan dinamis, dan pembicaraan menjadi lebih berwarna. Banyak topik keperempuanan yang sempat muncul, seperti isu poligami, kepemimpinan laki-laki, emansipasi perempuan, keterpurukan kaum perempuan, “penindasan kaum perempuan terhadap kaum laki-laki” dewasa ini, isu-isu feminisme, serta dinamika kampus.

Kaitannya dengan penindasan terhadap kaum laki oleh kaum perempuan, Yunda Juwita mengatakan “emansipasi kaum perempuan itu bagus, dan perlu diperjuangkan. Namun, bukan berarti upaya emansipasi itu, ataupun kesetaraan gender, disusul dengan upaya balik yaitu menindas kaum laki-laki. Itu terlalu berlebihan”.

Acara Stadium General ditutup dengan pemberian cindera mata pada pembicara, dan acara foto-foto bersama. Secara keseluruhan, acara pelantikan dan stadium general tersebut berjalan tertib, lancar, dan bernuansa kekeluargaan, sebagaimana diamini oleh Ketua Panitia pelaksana, Siti Fathiya Rosyidah.***

1 komentar:

  1. Assalamualaikum,,,
    Kami dari HMI Komisariat Ibnu Sina Batam
    Bolehkah kami meminta contoh draft SK KOHATI?

    BalasHapus