Kamis, 27 September 2012

Kenakalan Remaja; Sex, Narkoba dan Perkelahian

Oleh Moh Haris Hariyadi
Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel.

Remaja adalah punggung suatu bangasa dan masa depan dunia. Remaja adalah penengah suatu kehidupan untuk menyeimbangkan dunia. Remaja adalah titik tengah antara yang muda dan yang tua. Apabila titik tengah itu goyah maka kehidupan tidak akan seimbang. Apabila remaja itu berbuat menyimpang maka keseimbangan dunia juga akan terancam.

Di sini aku juga sebagai remaja, yang tumbuh dewasa seperti remaja-remaja lain. Namun mungkin aku sedikit berbeda dari remaja lain yang ada di sikitarku. kebanyakan remaja merasa gengsi jika tidak merokok atau berpenampilan menjolok yang mengbuktikan dia "laki-laki". Aku juga bukan merupakan remaja yang baik. Karena semua orang pasti mempunyai sisi gelapnya. Bagiku remaja itu harus berprestasi, berjiwa sosial tinggi, cinta alam dan Tuhannya. Remaja bukan untuk berfoya-foya, tapi menemukan sebuah jati diri.

Jati diri? Jatidiri akan terbentuk oleh sebuah lingkungan. Jati diri manusia itu selalu berbuat baik. Jika kalian belum merasa bermanfaat bagi orang lain, itu bukanlah jati diri kalian. Bermanfaat  bukanlah untuk suatu golongan tertentu, namun harus secara objektif dalam menelusuri sebuah masalah.

Rabu, 26 September 2012

Sense of Guilty; Mendidik ‘Orang Nakal’

Oleh Haukil
Ketua Umum HMI Komisariat Adab periode 2012-2013.

Dalam sebuah organisasi, bagaimanapun kapasitasnya, apakah itu organisasi relawan, ekstra kampus, warung makan, atau perusahaan, ada satu kata kunci yang terkenal belakangan ini yang disebut dengan passion. Apakah passion itu?

Pernahkah Anda melihat orang-orang yang malas-malasan dalam bekerja, baik itu mengerjakan pekerjaan rumah, atau tugas organisasi, dan kenyataan banyaknya para karyawan ‘nakal’ di sebuah perusahaan, pegawai negeri sipil yang ngelencer saat jam kerja? Itu merupakan suatu fenomena kerja yang tidak memiliki sentuhan dingin dari apa yang saya sebut tadi dengan passion. Ya, passion itu adalah semangat, untuk bekerja dalam hal apapun, baik itu berupah maupun tidak.

Passion memberikan kenyamanan dan kenikmatan pada seseorang dalam bekerja. Passion mengajarkan seseorang mengerti apa yang seharusnya dikerjakan, signifikansinya, dan mengerti tentang siapa yang akan senang ketika kita mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik, dan sebaliknya. Passion adalah kekuatan yang profit dalam suksesi program-program kerja sebuah organisasi. Tanpanya, organisasi akan mandeg, kehilangan taring, dan tidak bisa memberikan kontibusi apapun baik bagi pelaku organisasi itu sendiri maupun orang lain secara luas.

Senin, 24 September 2012

Tiga Cerita Tentang Kakek Tua Di Kosmapenta

 Cerpen Uswatul Jannah
Mahasiswi Semester IV Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya

Satu
Bulir-bulir putih yang selalu muncul di pagi hari ini meleleh, lebur perlahan mengiringi tarian angin. Daun-daun melelambai, samar-samar di antara bulan yang sedang tersenyum sumringah, menanti sang fajar yang tengah bangun kesiangan. Sedang langit biru lebih memilih bersembunyi, malu-memalu di balik gumpalan awan kelambu. Sosok gadis berperawakan tinggi semampai keluar dari salah satu kamar asrama mahasiswa. Ia memandang lepas ke langit-langit, ia tersenyum, lalu dengan perlahan tapi pasti, lamat-lamat ia menghampiri bunga-bunga melati yang tumbuh di pot-pot depan teras. Ia memetik satu, lalu menciuminya. Wajah oval dan kepalanya berbalut jilbab warna pink yang merona. Ia tersenyum lagi, lalu spontan ia bersijengkat melonjak kegirangan dalam suasana pagi. Tak lama kemudian ia merogoh handphone butut di saku celananya, mengetik pesan singkat, untuk seseorang yang jauh di sana.

 “Jangan lupa usahakan banyak yang datang, ya?” pesannya singkat.

Kini ia mulai meloncat-loncat kecil keluar asrama, ia melebur dengan suasana kegirangan. Seketika, ia memperhatikan gedung-gedung kampus yang masih sepi sembari merentangkan tangannya diterpa angin. Senyum sumringahnya terus merekah dari bibir mungilnya.

“Farah !”

Minggu, 23 September 2012

Korupsi dan Independensi KPK

Oleh Junaidi
Ketua Bidang KPP HMI Komisariat Adab 2012-2013.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa setiap orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya, merupakan hasil tindak pidana. Sebagaimana tujuannya, menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan dipidana karena tindak pidana pencucian uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar (sepuluh miliar rupiah).

UU tersebut menjadi acuan dan dasar dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus-kasus seperti yang disebutkan oleh UU itu. Pimpinan KPK harus menyelaraskan antara amanat dan wewenangnya, yaitu harus berjalan sesuai dengan objektivitasnya dalam memberantas kasus suap dan korupsi. Hal yang perlu menjadi tujuan utama dalam memberantas korupsi adalah retribusi uang negara harus kembali seperti semula. Penyitaan dan pemiskinan harus dilaksanakan sebagai tuntutan dan hukuman. Apalagi, Ketua KPK Abraham Samad sudah bertekad untuk menindak tegas setiap kasus suap dan korupsi sesuai tugas dan wewenangnya.

Sabtu, 22 September 2012

HMI Kecam Pembuatan Film Innocence of Muslims

from hollywoodreporter.com

Palembang - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam mengecam pembuatan film Innocence of Muslims, yang dinilai melecehkan Islam. Mereka meminta agar Pemerintah Amerika Serikat segera menangkap pelaku di balik pembuatan film kontroversial tersebut.

Aksi protes terkait film ini mulai bermunculan di Sumatera Selatan. Pernyataan tersebut dibacakan langsung di depan Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) Kristen Bauer dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Indonesia di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (15/9/2012).

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI Noer Fajriaeansyah mengatakan, penangkapan produser dan sutradara film tersebut mendesak guna mencegah meluasnya protes di berbagai negara. Saat ini, protes-protes tersebut telah berujung kerusuhan yang memakan korban jiwa. "Film itu telah meresahkan umat Islam dan mengancam perdamaian dunia," katanya.

Jumat, 21 September 2012

HMI Diminta Tak Lindungi Kader yang Korupsi


Yogyakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menggelar reuni bersama puluhan aktivis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Yogyakarta, Minggu 26 Agustus 2012. Dalam reuni itu, Mahfud meminta agar para aktivis KAHMI ikut membantu pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, meski yang tersangkut adalah kader HMI atau KAHMI.

“HMI didirikan untuk menyelamatkan bangsa. Hukum harus diselamatkan jangan melihat asal orang itu termasuk anggota HMI. Harus disikat bersama-sama kalau korupsi,” kata Mahfud.

Seruan agar aktivis dan alumni HMI tidak melindungi kader anggota yang korupsi ini dikatakan Mahfud menjadi prioritas yang terus diserukannya ke pelbagai daerah di Indonesia. Sebagai wadah intelektual Islam, HMI dan KAHMI harus ikut berperan menegakkkan keadilan yang belakangan semakin tercemari oleh kasus korupsi yang terus menumpuk.

Kamis, 20 September 2012

Save Our Palestine!

Oleh Muhammad Sholeh al-Ihsany
Aktivis HMI Fakultas Adab yang selalu berkarya dengan senyuman.

Saya teringat ketika setelah beberapa saat berita tentang penyerangan kapal misi kemanusiaan untuk Gaza "Mavi Marmara" yang diserang dengan membabi buta oleh militer Israel dengan berujung terlukanya beberapa relawan, ditawan, bahkan di bunuh. Tiba-tiba sebuah pesan singkat dari teman sekolah saya masuk ke inbox HP, dia menanyakan tanggapan dan langkah apa yang akan saya lakukan setelah mendengar berita yang memilukan tersebut?. Saya terdiam sejenak, seakan belum paham mengapa tiba-tiba dia bertanya seperti itu?. Lalu setelah larut merenung saya tertunduk malu, mungkin tujuan teman saya hanya ingin tahu apa yang dilakukan seorang mahasiswa yang kata orang sangat kritis, dinamis, dan kreaktif.

Kejadian di Gaza, Palestina adalah kejadian yang menjadi sorotan internasiaonal, banyak kalangan mengecam tragedi tersebut yang konon telah berlangsung di Palestina sejak 2006 bahkan sebelum itu. Namun dunia internasional hanya bisa mengecam tanpa mampu melakukan langkah konkret menstop kebrutalan zionis Israel di Gaza tersebut Israel mengklaim perbuatan mereka diizinkan oleh undang - undang internasional, denagn dalih "karena itu, sesuai hukum internasional" ungkap Menlu Israel Yighal Palmor. Sikap tidak senonoh ini dilanjutkan sengan menolak seruan PBB untuk diadakan penyelidikan terhadap penyerbuan itu.

Sejarah HMI: Sejarah Perjuangan Kaum Intelegensia Muslim Indonesia

Oleh Arip Musthopa
Ketua Bid. Pembinaan Anggota PB HMI 2006-2008.

Sejarah HMI bukanlah sejarah HMI semata. Sejarah HMI adalah sejarah pergumulan umat dan bangsa di bumi nusantara. Tepatnya, sejarah pergumulan kaum intelegensia muda Islam-Indonesia dalam interaksinya dengan umat dan bangsa di bumi nusantara. Dengan pemaknaan demikian, maka makna kehadiran HMI tidak bisa dilihat hanya sejak tahun 1940-an ketika Lafran Pane dkk, menjadi mahasiswa dan berinisiatif mendirikan HMI hingga saat ini, melainkan harus ditarik jauh hingga ke masa pemberlakuan politik etis Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 masehi; dan bahkan ditarik hingga abad ke-13 masehi ketika pertama kali Islam masuk di bumi nusantara. Penarikan sejarah yang jauh ke belakang ini untuk menggapai makna yang lebih utuh karena makna kelahiran dan keberadaan HMI merupakan bagian integral dari semangat Islam masuk ke bumi nusantara dan semangat perjuangan kaum intelegensia muslim sebagai ‘blok historis’ yang menginisiasi kelahiran Negara Republik Indonesia pada awal abad ke-20.

HMI merupakan produk sejarah yang tak terhindarkan dari dua peristiwa penting sejarah (umat) Islam di bumi nusantara, yakni sejarah permulaan Islam masuk di bumi nusantara dan sejarah kebangkitan muslim nusantara (yang dipimpin kaum intelegensia) untuk membebaskan bumi nusantara dari penjajah kolonial Belanda. Pemaknaan yang seperti ini bukanlah sesuatu yang mengada-ada karena semangat Islam masuk ke bumi nusantara yakni syiar Islam, dan semangat kaum intelegensia muslim awal abad ke-20 untuk memerdekakan Indonesia tercermin dalam dua tujuan awal berdirinya HMI pada 5 Februari 1947 bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1366 H, yaitu (1) mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, dan (2) menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.[1]