Prosesi pengambilan sumpah pengurus KOHATI Adab 2012-2013 |
Firda Zakiyatur Rofiah
Kader HMI Adab
Kemarin,
Sabtu tanggal 19 Dzulqo’dah 1433 H atau 13 Oktober 2012 M, kepengurusan Korps
HMI-Wati (KOHATI) Cabang Surabaya Komisariat Adab Sunan Ampel Periode 2012-2013
dilantik. Nama acara tersebut yakni “Pelantikan Pengurus Korps HMI-wati
(KOHATI) dan Stadium General KOHATI Cabang Surabaya Komisariat Adab Sunan Ampel
Periode 2012-2013” bertema Menumbuhkan
Passion Perempaun terhadap Kreativitas Mahasiswa, bertempat di Aula Korkom
Sunan Ampel, Jln. Jemur Wonosari Gg. Lebar No 07 Wonocolo Surabaya.
Pelaksanaan
pelantikan atau pengukuhan yang dimulai jam 08.30 tersebut berjalan tertib dan
lancar, dengan dihadiri kurang lebih 35 orang, termasuk undangan dan para kader
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Adab Sunan Ampel sendiri.
Lebih
jelas, mereka yang hadir adalah Yunda Juwita Hayyuning (Mantan pengurus KOHATI
Pengurus Besar HMI) yang sekaligus didapuk sebagai pembicara pada stadium
general, Yunda Fitriyah (Ketua KOHATI Adab demisioner), Yunda Yayuk (Ketua Umum
KOHATI Cabang Surabaya), Kanda Haukil (Ketua Umum HMI Komisariat Adab Sunan
Ampel) dan Sekretaris Umum Kanda Raden Suparman, para tamu undangan dari KOHATI
Komisariat Ushuludin dan Komisariat Syari’ah Sunan Ampel, serta para kader HMI
Komisariat Adab sendiri.
Sejatinya
acara pelantikan tersebut sudah direncanakan jauh sebelumnya, yakni sejak
pelantikan pengurus HMI periode 2012-2013 dilaksanakan. Namun, karena beberapa
alasan teknis, acara tersebut sempat tertunda beberapa kali.
Acara
yang dipandu oleh Frida Zakiyatur Rofiah tersebut dibuka dengan pembacaan ummu al-Qur’an atau surat Al-Fatihah, yang kemudian disusul dengan
susunan acara yang kedua yakni, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh
Choridatus Syafa’ah. Sebagaimana maklum, untuk acara-acara ke-HMI-an seperti
ini, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya dan Hymne HMI, dan yang
bertindak sebagai dirjen adalah saudari Nur Hayati.
Pose pengurus KOHATI bersama narasumber dan Ketua KOHATI Cabang Surabaya |
Susunan
acara selanjutnya, dan ini yang menjadi inti dari acara tersebut, yakni
pembacaan Surat Keputusan (SK) Pengurus KOHATI Periode 2012-2013 oleh
sekretaris Umum, yang dilangsungkan dengan pengambilan sumpah pengurus KOHATI
oleh Ketua Umum HMI Komisariat Adab. Setelah itu, acara serah terima jabatan
dari ketua demisioner ke ketua terpilih. Ucapan selamat pun datang dari banyak pihak,
dari para tamu undangan dan segenap kader HMI Adab.
Setelah
pembacaan SK dan serah terima jabatan, berkenan memberikan sambutan pertamakali
adalah ketua panitia pelaksana, Siti Fathiya Rosyidah. Disusul sambutan kedua
oleh Ketua KOHATI demisioner, Yunda Fitriyah. Dalam sambutannya, ia begitu
berharap bahwa KOHATI Adab ke depan terus eksis dan tidak pernah redup. Sebab,
menurutnya, KOHATI Adab dibangun dengan susah payah. “Jika kalian tidak
semangat dan tidak maksimal, lalu KOHATI Adab meredup, maka yang sedih adalah
senior-seniornya”, imbuhnya.
Berbicara
pada sambutan ketiga sebagai Ketua KOHATI terpilih, Zahrotul Maujudatul Mufidah
menyampaikan sambutannya dengan berapi-api. Tampak ada secercah semangat baru
yang diusung untuk terus menjaga eksistensi KOHATI Adab kedepan.
Acara
sambutan-sambutan ditutup oleh sambutan Ketua Umum HMI Komisariat Adab, Kanda
Haukil. Ada beberapa poin yang disampaikan. Pertama, KOHATI Adab harus terus
menumbuhkan, memupuk, dan memperkuat sense
of belonging (rasa memiliki) di antara pengurus. Kedua, KOHATI Adab harus
benar-benar menjadi organisasi yang professional. Ketiga, tak usah muluk-muluk
dalam membuat program kerja, yang terpenting adalah program kerja itu
terlaksana dan menyentuh kader. Kanda Haukil mengatakan, “KOHATI Adab jangan jadi
gadis yang sok cantik, tapi jadilah gadis yang benar-benar cantik. Tak usah lah
bersolek dengan program kerja yang muluk. Program kerja boleh sederhana, asal
bisa terlaksana dan berarti bagi kader”.
Acara
pelantikan tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Yunda Nihayatul Azizah.
Para hadirin tampak berdoa dengan khidmad. Setalah penutupan dengan pembacaan
doa tersebut, acara dilanjut dengan Stadium General, yang ditandai dengan
penyerahan ‘tugas’ dari pemandu acara ke moderator.
Pada
Stadium General tersebut, bertindak sebagai moderator adalah Yunda Fitriyah,
dengan pembicara Yunda Juwita Hayyuning. Stadium General ini, dimulai dengan
sambutan oleh ketua Umum KOHATI Cabang Surabaya, Yunda Yayuk. Ia banyak
berbicara persinggungan KOHATI dengan HMI, keterkaitan KOHATI dengan bidang
Pemberdayaan Perempuan (PP). Bahwa KOHATI harus lebih mandiri dengan
program-programnya sendiri sebagai organisasi dalam platform gerakan.
Setelah
sambutan Ketua KOHATI Cabang Surabaya tersebut, Pembicara yaitu Yunda Juwita mulai
menyampaikan gagasannya. Di awal-awal, menyampaikan kerinduannya pada
acara-acara diskusi di HMI, dan beliau merasa senang sekali masih berkesempatan
berdiskusi dengan kader-kader HMI, dalam hal ini kader KOHATI Adab Sunan Ampel.
Ia banyak menceritakan pengalaman-pengalamannya ber-HMI yang sungguh
berpengaruh dalam hidupnya. “Bagi saya, ber-HMI adalah adalah masa yang
mengubah kehdupan saya setelahnya”, tuturnya.
Selanjutnya,
pembicaraan mengarah pada penindasan terhadap kaum perempuan terutama di
daerah-daerah terpencil. Pembicaraan terus mengalir hingga pada masalah dan
tantangan KOHATI saat ini. Yunda Juwita berbicara dilengkapi dengan data-data
dan pengalamannya sebagai aktivis yang pernah duduk di kepengurusan KOHATI PB
HMI.
Pose bersama, dari kiri: Abdurrahman (Kabid PPPA), Fitriyah (Ketua KOHATI Demisioner), Yunda Juwita Hayyuning (Narasumber), Yunda Yayuk (Ketua KOHATI Cabang), dan Haukil (Ketua Umum HMI Adab) |
Pada
sesi tanya-jawab, para hadirin tampak antusias mengikuti jalannya diskusi,
melontarkan banyak pertanyaan dan pernyataan, curhat dan berbagi pengalaman. Forum
pun berjalan harmonis dan dinamis, dan pembicaraan menjadi lebih berwarna. Banyak
topik keperempuanan yang sempat muncul, seperti isu poligami, kepemimpinan
laki-laki, emansipasi perempuan, keterpurukan kaum perempuan, “penindasan kaum
perempuan terhadap kaum laki-laki” dewasa ini, isu-isu feminisme, serta
dinamika kampus.
Kaitannya
dengan penindasan terhadap kaum laki oleh kaum perempuan, Yunda Juwita
mengatakan “emansipasi kaum perempuan itu bagus, dan perlu diperjuangkan. Namun,
bukan berarti upaya emansipasi itu, ataupun kesetaraan gender, disusul dengan
upaya balik yaitu menindas kaum laki-laki. Itu terlalu berlebihan”.
Acara
Stadium General ditutup dengan pemberian cindera mata pada pembicara, dan acara
foto-foto bersama. Secara keseluruhan, acara pelantikan dan stadium general
tersebut berjalan tertib, lancar, dan bernuansa kekeluargaan, sebagaimana
diamini oleh Ketua Panitia pelaksana, Siti Fathiya Rosyidah.***
Assalamualaikum,,,
BalasHapusKami dari HMI Komisariat Ibnu Sina Batam
Bolehkah kami meminta contoh draft SK KOHATI?